Rabu, 12 Desember 2012

Masih Tentang Aku

Sekolah merupakan masa-masa yang paling menyenangkan *menurutku sii gitu*, SD Negeri 2 Sukacari adalah sekolah yang mungil di sebagian daerah tempanku tinggal, kebetulan juga sekolahnya deket dengan rumah. Kata guru-guru di sana,  aku termasuk siswi yang pinter *itu dulu*, selalu ikut lomba waktu itu dan selalu menjadi juara duaaaaaaaaaaa *sambil nyanyi bacanya*.
Seronok memang waktu SD, dimana tidak memikirkan hal-hal yang terlalu berat. Sempet dulu berfikir gak mau gede karena aku melihat orang-orang disekitarku menjadi banyak beban ketika gede. Hmmm sedikit menggelikan juga si pemikiranku saat itu, yaaaa namanya juga masih anak-anak. Lulus dari SD dengan danem tertinggi di sekolah waktu itu aku merasa bangga, kedua orang tuaku pun juga merasa bangga dengan apa yang aku dapatkan waktu SD.
Setelah lulus dari SD aku melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama yang sekarang dikenal dengan Sekolah Menengah Pertama. Dengan danem yang pas-pasan aku dimasukan kesekolah yang berjarak 40 km lebih dari rumah, SLTP Negeri 2 Purbolinggo yang sekarang menjadi SMP Negeri 1 way Bungur yaa itulah nama sekolahnya. Karena sekolah yang aku pilih itu sangat amat jauh dari rumah, kedua orang tuaku menitipkan aku di rumah saudara kami yqng tidak lain adalah kakak dari ayahku.
Bulan-bulan pertama jauh dari orang tua, ternyata baru aku menyadari aku merasa kesepian,kadang ketika kangen dengan mereka (orang tuaku) aku sering nangis dikamar sendiri. Tapi aku harus konsekuen dengan pilihanku untuk sekolah jauh. Ternyata bener apa kata orang, seenak-enaknya tinggal di rumah orang ( ya walaupun itu saudara sendiri ) lebih enak dan nyaman tinggal di rumah sendiri walaupun rumahku masih dalam bentuk gubuk. Taon pertama jaoh dari orang tua, ibu ku pun mencari rezeky di negeri orang, yaaah ibu ku seorang TKW di Taiwan. Di tinggal ibu melancong pergi di negeri seberang hari-hariku semakin sepi, yang tadinya sebulan sekali bias ketemu dan melepas rindu sekarang tidak. Lemes serasa sebagian tubuh ini mati ketika mengetahui ibu sudah berangkat ke Negeri orang tanpa berpamitan denganku. Apa daya ibu sudah terbang kenegeri orang, dan saat itu yang ada dibenakku adalah ketika ibu pulang nanti, ibu harus bangga dengan prestasiku.
Waktu SMP aku belum menggunakan jilbab, dengan rambut yang panjang sepinggang, lurus *kayak iklan shampho di tipi* aku merasa senang karena rambutku bisa dimodel kucir apa aja, misal dikepang seribu, dikucir kelinci dan dihiasi dengan jepit rambut yang lucu-lucu. Dulu seneng banget dengan model kucir shancai di pilem meteor garden, yaaa waktu itu memang masih booming banget yang namanya F4.
Aku punya temen-temen deket waktu SMP, walaupun baru pertama di daerah itu, tapi aku langsung punya banyak temen *Tapi sekarang mereka udah pada nikah alias merid, tinggal aku dan melda yang belum merid*. Jamanku SMP ternyata sudah ada yang namanya “genk” * busyeeet daah* dan waktu itu ada sebuah Genk yang pemimpin kelompok ntu gak suka banget sama aku, heran deh sebenernya apa salahku ya?? Mulai dari gayaku menata rambut sampai cara berpakaianku pun disorot dan dikomentarin sama dia, sempet buku PR ku pun jadi bahan keisengan dia dengan seluruh lembaran dibuku dicoret tak tersisa dengan coretan yang agak kasar. Memang siih dia cukup popular disekolah, tapi kan gak gitu juga kali ya?? yaaa mungkin dia takut lengser kepopulerannya dengan adanya aku *aaheeem*. Dan aku baru menyadari aku ternyata di bully sama temen sekelasku sendiri, 3 taon sekelas sama dia aku tetap di bully dan tak pernah lepas dari kejailan dan keisengan dia. *lupakan, bikin greget kalo inget*
SMP pun aku lulus dengan nilai yang lumayan memuaskan, aku pun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Entah dulu gak kepikiran masuk yang namanya SMA, yang ada di benakku adalah aku bisa punya ketrampilan setelah lulus dari sekolah dan bisa langsung kerja dan pengen ibu segera kembali ke tanah air yang sampai saat ini ibu belum pulang dari Taiwan. Akhirnya aku masuk Sekolah Menengah Kejuruan, SMK Negeri 1 kota Metro itulah sekolah yang dipilihkan oleh ayahku. Dengan masuk jurusan baru yaitu jurusan Perhotelan pengennya si punya bakat bekerja di sebuah restoran. Tetapi ternyata enggak :D. Di sekolah ini aku belajar banyak hal, tentang arti sahabat sebenernya, arti saling memiliki, saling toleransi. Aku bangga menjadi lulusan SMK Negeri 1 Metro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar